Kamis, 10 November 2011

Modul 3 dan 4

MODUL 3
PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

1.       PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri  sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah pengakuan diri.  Dikaitkan dengan perspektif global adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata –mata sebgai warga suatu negaratetapi warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik local, nasional dan global. Wawasan menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 17 (1991) adalah sikap pandang atau cara pandang yang melihat sesuatu sebagai suatu kepentingan. Perspekstif Global mencakup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global.
Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :
A.   NASIONALISME (KESADARAN NASIONAL)
Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya,1998) bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dariperkembangan teknologi yang pesat ini.
Nasionalisme adalah cinta tanah air dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Nasionalisme mamapu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Namun juga tidak hanya terkait oleh baik dan buruk adalah negaraku dan bangsaku. Yang baik harus kita ambil dan yang buruk kita tainggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup kuat, misalnya kesetiakawanan social, ketahanan nasional dan musyawarah nasional.
B.    NORMA DAN AGAMA
Bangsa kita terkenal dengan bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang ada, baik itu norma adat, social , susila dan norma lainnya. Norma dan Agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negative seiring dangan gelombang globalisasi.
C.    NILAI BUDAYA BANGSA
Bangsa kit amempunyai nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai pengaruh negative, serta sebgai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Emil Salim (Mimbar Pendidikan, 1989) terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang palin menonjol yaitu :
a.       Kekuatan pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini Nampak antara lain penggunaan kamputer dan satelit, dengan ini dapat dengan cepat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal misalnya kekayaan laut, hutan dan lain-lain.
b.      Kekuatan kedua adalah kekuatan ekonomi. Ekonomi Global yang terjadi saat ini demikian kuat. Globalisasi dalam ekonomi namapak sebagai suatu keterkaitan mata rantaiyang sulit dilepaskan. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini tidak terlepasdari kegiatan-kegiatan di Negara-negara ASEAN dan bahwak dunia.
c.       Hal ketiga adalah masalah lingkungan hidup.
d.      Keempat adalah politik. Misalnya krisis Teluk dampaknya sangat dirasakn secara Global di Negara-negara lain, baik segio politik maupun ekonomi.










2.       PENTINGNYA WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Cara untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat kita lakukan dengan berbagai cara dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :
a.       Kemampuan mengantisipasi (anticipate)
Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkemabangan IPTEK yang begitu pesat
b.      Mengerti dan mengatasi situasi (cope)
c.       Mengakomodasi (accommodate)
d.      Mereorientasi (reorient)
Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu dioreintasika kemabli karena perkembangan IPTEK dan perubahan social yang pesat.
Dampak globalisasi terhadap pendidikan berkenaan dengan bagaimana peranan pendidikan dalam kerangka globalisasi. Pendapat Har Tilaar (1998) tentang konsep konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan tentang masalah global dan globalisasi seperti berikut :
1.       Di dalam era globalisasi ini kita berada di dalam suatau masyarakat yang kompetitif, artinya pribadi dan masyarakat berada pada kondisi informasi untuk menghasilkan suatu yang lebih baik dan berkualitas
2.       Masyarakat dioera globalisasi menuutut kualitas yang tinggi baik di dalam jasa, barnag maupun investasi modal.
3.       Era globalisasi merupakan era informasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai superhighway.
4.       Era globalisai merupakan era komunikasi yang sangat cepatr dan canggih.
5.       Era globalisasi ditandai oelh maraknya kehidupan bisnis.
6.       Era globalisasi merupakan era teknologi, oleh karna itu masyarakat harus melek digital.



MODUL 4
ISU – ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL

1.    ISU – ISU DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL
Pertumbuhan penduduk dengan segala kebutuhan hidupnya, menjadi factor pendorong utama kemajuan dan penerapan IPTEK dalam bernagai bidang kehidupan.
Kemajuan dan penerpan IPTEK elektrik – elekttonik yang menghasilkan multimedia, menjadi dasar terjadinya revolusi informasi dan masyarakat global.
Kemajuan kondisi fisikal alamiah dan rasial serta kehidupan social, budaya, ekonomi dan politik di permukaan bumi, selain merupakn asset kesejahteraan kehidupan global, juga menjadi factor terjadinya konflik antar masyarakat  di dunia.
Penerapan IPTEK dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan, selain mampu meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia, juga dapat menimbulkan masalah global.
 Kewaspadaan terhadap dampak negative dari proses globalisasi, merupakan salah satu penyelamat kepentingan hidup Bangsa Indonesia dari Budaya Global.
2.    MASALAH – MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL
Perbedaan antara Negara terbelakang dengan Negara sedang berkembang dan Negara maju, bukan didasarkan atas tinggi rendahnya martabat manusia, melainkan didasarkan atas derajat kemampuan SDM-nya dalam menguasai serta menerapkan IPTEK bagi kesejahteraan manusia yang bersangkutan.
Perbedaan antara individu, masyarakat, bangsa dan Negara yang memiliki kekuasaan atau kekuatan dengan individu, masyarakat, bangsa serta Negara yang lemah yang tidak dilandasi oleh kesadaran bahwa manusia dihadapan Tuhan itu sederajat sama, akan menimbulkan konflik yang membahayakan perdamaian.
Dalam menciptakan kehidupan global yang sejahtera, aman dan damai, kerjasama dan saling ketergantungan merupakan mekanisme yang strategis.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala kebutuhan serta aspirasinya, pergeseran nilai, norma dan peratuan, merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, peninjauan, pengembangan dan perubahan peraturan, hokum serta perundang-undangan, merupakan upaya yangwajar dalam mengakomodasiakn pertumbuhan dan perkembangan tadi.
Manusia selaki individu, keluarga dan bangsa selalu memiliki keterbatasan, meskipun termasuk ke dalam kelompok serba ada atau kaya. Oleh karena itu, kerja sama dan saling ketergantungan menjadi tuntutan yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam kehidupan global. Namun demikian, jati diri dan kemandirian menjadi landasan yang harus melekat pada tiap diri manusia, baik sebgai individu, keluarga dan masyarakat, maupun sebagai bangsa serta warga dunia.